Sabtu, 08 Maret 2014

Kembang Kelon

Setelah meneguk minuman keras matanya memandang kosong, menangis di depan sang lukisan, menatapnya dengan penuh dosa. Bibirnya pucat, matanya berkunang-kunang dan kulitnya mendadak biru sebagian. Dan pintu kamarnya terbuka perlahan tenang mengintai pelan-pelan. Ada yang masuk dan menyentuh kulitnya terasa kurang sopan, menawarkan hembusan nafas meraih lehernya. Pipinya tertekan dan ia sangat menerima walaupun tanpa nurani.



Dibukakan identitas tanpa akal. ia memberontak tapi semakin mencekam. Tiba-tiba ada yang berjalan dan berlarian di antara bukit hingga menyusuri daerah sawah tempat ia dilahirkan lalu gelap semua. Imajinasinya brutal dalam lamunannya kemudian semuanya berhenti seketika.Tubuhnya menggguncang dan situasi mendadak kacau dalam dirinya. Kemudian ia terbangun menuju mata air untuk membangunkan kenyataan.

Apa yang terjadi adalah kebodohan. Ia memanggil tuhannya namun pakaiannya sudah tercampur warna merah dan hitam itu telah pergi dengan membayar semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar